Daun dewa atau Gynura pseudochina adalah tumbuhan semak semusim yang tumbuh liar di kebu-kebun, pinggir parit, dan tempat terbengkalai. Tapi sekarang mulai banyak masyarat yang membudidayakannya karena sudah mengetahui khasiat dari daun dewa untuk kesehatan.
Sebagian masyarakat umumnya belum mengenal tanaman daun dewa. Bahkan ada yang menyamakan daun dewa dengan tanaman sambung nyawa, padahal daun dewa dan sambung nyawa adalah dua tumbuhan berbeda. Walaupun masih dalam satu marga yaitu Gynura, namun baik daun dewa dan sambung nyawa merupakan tanaman dengan varietas berbeda.
Baca artikel sebelumnya: Daun sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour) Merr)
Ciri-ciri tanaman daun dewa
Untuk membantu anda dalam mengenal daun dewa, berikut beberapa ciri-umum yang bisa dikenali.
- Tinggi pohon sekitar 10 cm bila tidak berbunga, bila tumbuh bunga, tinggi pohon bisa mencapai 30-50 cm. jika sudah cukup tua bercabang banyak. Tekstur batang lunak, warna hijau dengan alur memanjang.
- Daun tunggal, bertangkai pendek, helai daun berukuran 8-20 cm dan lebar 5-10 cm, bentuk daun bulat telur/ bulat memanjang, bagian ujung tumpul dan pangkal meruncing, tepi daun bertoreh, pertulangan menyirip, tekstur daun agak lemas, permukaan daun ditumbuhi bulu dan memiliki warna lebih tua dari bagian bawahnya.
- Bunga majemuk, tumbuh pada bagian ujung tangkai, dalam satu tangkai bisa terdiri dari beberapa bunga, berbentuk kancing sebelum mekar, dan ketika mekar bunga menyerupai kumpulan benang sari dengan warna kuning cerah.
- Buah berukuran kecil dengan warna coklat.
- Daun dewa memiliki umbi dengan warna keabu-abuan, panjang 3-6 cm dengan dengan diameter sekitar 3 cm.
- Cara perbanyakan tanaman umumnya dengan memindahkan anakan yang tumbuh disekitar pohon utama bisa juga dengan umbi atau setek cabang sekunder..
Klasifikasi ilmiah
Sinonim : Gynura divaricata (L.) DC.; Gynura pseudochina (L.) DC.
Klasifikasi.
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Asterales
Suku : Asteraceae
Marga : Gynura
Jenis : Gynura segetum (Lour.) Merr.
Nama umum : Daun dewa
Nama daerah : Beluntas cina (Sumatra)
Kandungan kimia daun dewa
Sebagai salah satu tanaman obat, tentunya daun dewa juga memiliki kandungan kimia penting dan bermanfaat, diantaranya: alkaloid, asam fenolat, asam kafeat, asam klorogenat, asam vanilat, flavonoid, polifenol, saponin, dan tanin.
Sifat dan Khasiat tanaman daun dewa
Daun dewa bersifat dingin, manis, tawar, dan sedikit toksik, kandungan kimia yang terkandung didalamnya memberikan beberap efek farmakologis, diantaranya: bersifat antiradang, antipiretik (pereda demam), pembersih darah, penghilang nyeri (analgesic), mencegah pembekuan darah dan penyejuk darah.
Manfaat daun dewa untuk obat.
Dalam dunia pengobatan, daun dewa bisa diolah menjadi ramuan obat dengan memanfaatkan herba tanaman atau bagian umbi, baik dalam keadaan masih segar ataupun yang telah melalui proses pengeringan terlebih dahulu.
Berikut beberapa manfaat daun dewa dalam dunia pengobatan herbal.
- Mengatasi pembengkakan akibat benturan (memar)
- Mengobati TB paru, batuk rejan, bronchitis, radang mata, sakit gigi, radang tenggorokan, kista, tumor, ganglion, payudara bengkak, kencing manis, rhematik, dan nyeri sendi.
- Peluruh batu ginjal
- Menurunkan tekanan darah tinggi
- Melancarkan haid, dan menghentikan pendarahan pasca melahirkan.
- Menghilangkan benjolan akibat gumpalan darah
- Mengatasi penyakit atau masalah lain pada kulit seperti bisul, kutil, radang kulit, gigitan serangga, borok. Dll.
Cara pemanfaatan daun dewa
Untuk mendapatkan manfaat dari daun dewa sebagai obat herbal, anda bisa mengkonsumsi daun dewa secara langsung (untuk lalapan), atau mengolahnya terlebih dahulu dengan cara merebusa herba tanaman, kemudian air rebusannya diminum. Untuk obat luar, bagian umbi atau herba segar dihaluskan dengan cara ditumbuk, kemudian ditempelkan pada bagian tubuh yang bermasalah.
Sumber:
- Buku kesehatan (Manfaat daun dewa dan sambung nyawa).
- Atlas tumbuhan obat Jilid1.
Tidak ada komentar: