Brotowali merupakan salah satu tanaman liar yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat sebagai tanaman obat keluarga. tanaman merambat ini bisa tumbuh dengan baik di daerah dengan intensitas cahaya matahari yang cukup.
Di indonesia sendiri, brotowali telah menyebar ke beberapa daerah dengan sebutan yang berbeda-beda, diantaranya: bratawali, daun gandel, antawali, putrawali (Jawa), andawali (Sunda), lalang, kebut (Madura), tingen, halalang (Kalimantan), antawali (Bali).
Deskripsi tanaman
Tumbuh merambat dengan panjang batang bisa mencapai 2,5 meter. Ukuran batang kecil (sebesar jari kelingking), berbintil-bintil rapat, rasa batang pahit. Daun tunggal dengan tangkai panjang. Helai daun menyerupai jantung, bagian ujung daun runcing, tepi rata, pangkal melekuk, tulang daun melengkung, ukuran daun sekitar 7-12 cm, dan lebar 5-10 cm. Bunga majemuk, warna hijau muda, ukuran kecil dan tumbuh berkumpul dalam tandan semu. Buah berukuran kecil, berwarna hijau dengan tekstur keras. Perbanyakan tanaman dengan stek batang.
Kandungan kimia
Secara umum brotowali mengandung zat pahit, alkaloid, pati, damar lunak, glikosida, harsa, pikroretin, palmatin, barberin, jatrorhize, dan kolumbin.( supriadi, 2001) saponin dan tanin banyak terdapat pada daun batang, sedangkan flavonoid banyak terdapat pada bagian batang (Sri dan Jhony, 1991).
Sifat dan khasiat brotowali
Batang pahit dan bersifat sejuk. Khasiat yang dimiliki antara lain: pereda demam (antipiretik), penghilang rasa nyeri (analgesic), meningkatkan nafsu makan, dan melancarkan meridian.
Baca juga: tanaman obat untuk atasi ginjal bengkak.
Manfaat brotowali sebagai tanaman obat
Sebagai tanaman obat, brotowali bisa digunakan untuk mengatasi sejumlah penyakit / gangguan pada bagian luar maupun dalam tubuh. bagian tanaman yang bisa digunakan sebagai ramuan obat herbal yaitu daun atau batang yang masih segar / telah dikeringkan terlebih dahulu. Manfaat brotowali antara lain, dapat mengatasi rhematik, sakit pinggang dan punggung, memar, cacingan, batuk, luka, kudis, gatal-gatal, kurang nafsu makan, demam, demam kuning, diare, kencing nanah, malaria, kolera, dan sebagai obat herbal diabetes dan anti-tumor.
Cara pengolahan
Cara pengolahan tanaman brotowali sebagai obat disesuaikan dengan jenis penyakit yang ingin anda sembuhkan. Untuk penyakit dalam, anda bisa merebus batang atau daunnya, kemudian air rebusannya diminum. Untuk obat luar, daun atau batang brotowali dihaluskan, lalu ditempelkan pada bagian kulit yang luka atau bermasalah. Dibawah ini adalah beberapa contoh ramuan obat dari brotowali, yang bisa anda coba buat sendiri dirumah.
1. Mengobati demam kuning dan rhematik
Batang brotowali kering ukuran 1 ruas jari direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa setengahnya. Angkat dan dinginkan. Saring air rebusan lalu bagi 3 bagian. Minum 3 kali sehari @ 1 bagian. Tambahkan madu secukupnya untuk mengurangi rasa pahit.
2. Menurunkan demam
Batang brotowali ukuran 2 jari dipotong-potong tipis , lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa separuhnya. Angkat dan tiriskan. Saring, tambahkan madu secukupnya. minum pagi dan sore @ ½ gelas.
3. Mengobati luka pada kulit bagian luar.
Haluskan daun brotowali secukupnya dengan cara ditumbuk. Tempelkan pada bagian kulit yang terluka, lalu balut dengan kain perban. Ganti ramuan 2 kali sehari. untuk mempercepat proses penyembuhan, gunakan air rebusan dari batang brotowali untuk mencuci luka.
4. Menghilangkan kudis
Batang brotowali segar 3 ruas jari dan belerang seukurann kelerang dihaluskan, tambahkan minyak kelapa secukupnya, lalu balurkan pada bagian kulit yang terserang kudis. Lakukan secara rutin 2 kali sehari sampai penyakit kudis yang anda derita sembuh.
Untuk mengobati kudis pada anak-anak, anda bisa merebus batang brotowali segar berukuran 1meter yang telah dirajang terlebih dahulu. Gunakan 4 liter air untuk merebusnya. Setelah air rebusan mendidih, hentikan proses perebusan. masukan air rebusan kedalam ember, tambahkan air agar tidak telalu panas. Mandikan anak sambil merendam tubuhnya dalam air rebusan tersebut.
5. Meningkatkan nafsu makan
Daun brotowali segar 3 lembar dan 30 gram batang dicuci bersih, kemudian rebus dengan 2 liter air.setelah mendidih, angkat dan dinginkan. Saring air rebusan, lalu minum air rebusan 1 gelas sehari.
Sumber:
- http://eprints.uny.ac.id/8322/3/bab%202%20._08308144012.pdf
- Atlas tumbuhan obat Indonesia jilid 5
Tidak ada komentar: